MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DASAR-DASAR INTELIJEN
BISNIS, DATABASE DAN MANAJEMEN INFORMASI
DISUSUN OLEH : KELOMPOK V
1. MAWADDA TURAHMA (1710091510657)
2. RAHMAWATI OCTAFIA (1710091510677)
S1 AKUNTANSI V/A
DOSEN
PEMBIMBING: HELMIATI, SE, M, Ak
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
(STIE) - BANGKINANG
BANGKINANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, puja dan puji hanya layak tercurahkan kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala atas semua limpahan nikmat dan karunia-Nya dan shalawat
serta salam kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, manusia
istimewa yang seluruh perilakunya layak diteladani.
Makalah ini dibuat
dalam rangka mengikuti Program Pembelajaran Sistem Informasi Manajemen mengenai Dasar-dasar Intelijen Bisnis,
Database dan Manajemen Informasi.
Banyak kesulitan dan
hambatan yang penulis hadapi dalam membuat makalah ini tetapi dengan semangat dan
kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik dan tepat pada waktunya, oleh
karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu
Helmiati, SE, M. Ak selaku Dosen Pengajar.
Penulis menyimpulkan bahwa makalah ini masih belum sempurna,
oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan makalah
ini dan bermanfaat khususnya bagi Penulis dan Pembaca pada umumnya.
Bangkinang Kota, 19 September 2019
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ 1
DAFTAR ISI............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 3
1.1.... Latar Belakang................................................................................ 3
1.2.... Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3.... Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4
2.1.... Menggunakan Basis Data................................................................ 4
2.2.... Mengelola Sumber Data.................................................................. 11
2.3.... Studi Kasus..................................................................................... 15
BAB III PENUTUP.................................................................................... 18
3.1.... Kesimpulan..................................................................................... 18
3.2.... Saran.............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem manajemen database dan
data warehouse modern meningkatkan
efesiensi dengan mempermudah cara menemukan dan mengumpulkan data untuk laporan
manajemen serta untuk pemrosesan transaksi financial
sehari-hari. Data tersebut lebih akurat dan terpercaya serta mengurangi biaya
pengelolaan dan penyimpanan secara signifikan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan makalah ini yaitu:
1.
Bagaimana memanfaatkan database untuk
meningkatkan kinerja bisnis dan pengambilan keputusan?
2.
Bagaimana cara pengelolaan sumber
data?
3.
Studi kasus apa yang diangkat pada pembahasan makalah
ini?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Memahami database untuk meningkatkan kinerja bisnis dan
pengambilan keputusan
2.
Memahami pengelolaan sumber data
3. Memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menggunakan
Basis Data Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Dan Proses Pengambilan Keputusan
Perusahaan
menggunakan basis data untuk melacak transaksi dasar, seperti membayar pemasok,
memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar gaji karyawan. Tapi
perusahaan juga membutuhkan basis data untuk menyediakan informasi yang akan
membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih efisien, dan membantu
manajer dan karyawan membuat keputusan lebih baik. Jika perusahaan ingin
mengetahui produk mana yang paling disukai atau pelanggan mana yang paling
menguntungkan, jawabannya terdapat pada data tersebut.
Sebagai
contoh, dengan menganalisis data pembelian kartu kredit dari pelanggan,
Louise's Trattoria, jaringan rumah makan di Los Angeles, mengetahui bahwa
kualitas lebih penting dari harga bagi sebagian besar pelanggan vang berpendidikan
tinggi dan menyukai anggur yang baik. Menyikapi informasi ini, restoran ini
memperkenalkan masakan vegetarian, pilihan makanan laut yang lebih banyak, anggur
yang lebih mahal, meningkatkan penjualan lebih dari 10 persen.
Dalam
perusahaan besar, dengan basis data atau sistem yang besar untuk fungsi yang
berbeda, seperti produksi, penjualan, dan akuntansi, kemampuan dan alat khusus
dibutuhkan untuk menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar dan untuk
menghubungkan data dari berbagai macam sistem. Kemampuan ini meliputi gudang
data, penggalian data, dan berbagai alat untuk menghubungkan basis data
internal di seluruh Web.
a. Gudang Data
Misalkan
Anda menginginkan informasi yang ringkas dan dapat diandalkan tentang operasi
saat ini, tren, dan perubahan pada seluruh perusahaan. Jika Anda bekerja
dalam sebuah perusahaan besar, untuk mendapatkan informasi ini mungkin sulit
karena data kebanyakan dipelihara dalam sistem yang terpisah, seperti penjualan,
manufaktur, atau akuntansi. Beberapa data yang Anda butuhkan mungkin ditemukan
dalam sistem penjualan, dan lainnya dalam sistem manufaktur. Banyak sistem ini
adalah turunan dari sistem yang lebih tua yang menggunakan teknologi manajemen
data yang sudah kedaluwarsa atau sistem di mana informasi sulit diakses
pengguna.
Anda
mungkin harus menghabiskan wakta yang berlebihan untuk mencari dan mengumpulkan
data yang Anda butuhkan, atau Anda terpaksa membuat keputusan berdasarkan pengetahuan
yang tidak memadai. Jika Anda menginginkan informasi tentang tren, Anda mungkin
juga kesulitan menemukan data tentang kejadian-kejadian yang lalu karena kebanyakan
perusahaan hanya membuat datanya saat ini tersedia dengan segera. Gudang data mengatasi
masalah-masalah ini.
§ Apakah Gudang Data Itu?
Gudang
data (data warehouse) adalah basis
data yang menyimpan data yang sekarang dan terdahulu yang mungkin diminati oleh
para pembuat keputusan di seluruh perusahaan. Datanya muncul dari banyak
sistem transaksi operasional inti, seperti sistem penjualan, akun pelanggan,
dan manufaktur, dan mungkin meliputi data dari transaksi Web. Gudang data
menggabungkan dan menstandarkan informasi dari basis data operasional yang
berbeda sehingga informasi dapat digunakan di seluruh perusahaan untuk analisis
dan pembuatan keputusan manajemen.
Gudang
data membuat data tersedia untuk dapat diakses semua orang sebanyak yang
diperlukan, tetapi data yang diakses tidak dapat diubah. Sistem gudang data
juga menyediakan serangkaian perangkat query
yang terstandardisasi dan yang khusus, alat analitis, dan fasilitas
pelaporan grafis. Banyak perusahaan menggunakan portal intranet untuk membuat
informasi gudang data tersedia luas di seluruh perusahaan.
§ Data Mart
Perusahaan
sering membuat gudang data untuk keseluruhan perusahaan, di mana gudang data
pusat melayani seluruh organisasi, atau perusahaan membuat gudang data yang
lebih kecil dan terdesentralisasi, disebut data
mart. Data mart adalah subset
dari gudang data yang di dalamnya terdapat ringkasan atau porsi data perusahaan
yang sangat terfokus ditempatkan dalam basis data terpisah untuk suatu populasi
atau pengguna tertentu. Contohnya, perusahaan mungkin mengembangkan pemasaran
dan penjualan data mart untuk
berurusan dengan informasi pelanggan. Data
mart biasanya berfokus pada satu area subjek atau lini bisnis, maka sudah
biasa dibuat dengan lebih cepat dan lebih hemat daripada gudang data
keseluruhan perusahaan.
b. Inteligensi Bisnis, Analisis Data Multidimensi,
Dan Penggalian Data
Setelah
data diambil dan diorganisasikan di dalam gudang data dan data mart, data dapat dianalisis lebih jauh. Serangkaian alat
memudahkan pengguna untuk menganalisis Δ‘ata ini untuk melihat pola, hubungan,
dan pengetahuan baru yang berguna untuk mengambil keputusan. Perangkat-perangkat
untuk menggabungkan, menganalisis, dan menyediakan akses untuk data yang luas
untuk membantu pengguna mengambil keputusan bisnis yang lebih baik sering
disebut sebagai inteligensi bisnis (business
intelligence-BI). Alat dasar untuk inteligensi bisnis menyertakan peranti
lunak untuk query basis data dan
laporan, pΓ©rangkat analisis data multidimensi (online analytical processing), dan penggalian data.
Ketika
kita berpikir tentang inteligensi (kecerdasan) seperti yang berlaku pada
manusia, biasanya kita berpikir tentang kemampuan orang-orang untuk menggabungkan
pengetahuan yang dipelajari dengan informasi baru dan mengubah perilaku
sedemikian hingga mereka berhasil dalam melakukan tugas mereka atau beradaptasi
dengan situasi baru. Demikian juga, inteligensi bisnis memberikan kapabilitas
kepada perusahaan untuk mengumpulkan informasi, mengembangkan pengetahuan
tentang pelanggan, pesaing, dan operasi internal, dan mengubah perilaku pengambilan
keputusan untuk mencapai keuntungan yang lebih besar dan tujuan bisnis
lainnya.
· Pemrosesan Analitis Online (Online Analytical Processing-OLAP)
OLAP
mendukung analisis data multidimensi, memudahkan pengguna untuk melihat data
yang sama dengan cara yang berbeda dari berbagai dimensi. Setiap aspek dari
informasi produk, harga, biaya, wilayah, atau waktu mewakili sebuah dimensi
yang berbeda. Jadi, seorang manajer produk dapat menggunakan perangkat analisis
data multidimensi untuk mempelajari bagaimana penjualan, bagaimana perbandingannya
dengan bulan lalu dan bulan yang sebelumnya, dan bagaimana perbandingannya
dengan proyeksi penjualan. OLAP memudahkan pengguna mendapatkan jawaban secara
online untuk pertanyaan khusus seperti ini dengan waktu yang cepat, bahkan ketika
data disimpan di dalam basis data yang sangat besar, seperti angka-angka
penjualan selama bertahun-tahun.
· Penggalian Data
Penggalian
data (data mining) lebih digerakkan
oleh penemuan. Penggalian data menyediakan pengetahuan tentang data perusahaan
yang tidak dapat diperoleh dengan OLAP, dengan cara menemukan pola dan hubungan
yang tersembunyi dalam basis data yang besar dan menyimpulkan aturan untuk
memprediksi perilaku di masa depan.
Pola
dan aturan digunakan untuk memandu proses pengambilan keputusan dan meramalkan dampak
keputusan tersebut. Jenis informasi yang dapat diperoleh dari penggalian data meliputi
asosiasi, sekuen, klasifikasi, kluster, dan ramalan.
Asosiasi
adalah kemunculan yang dihubungkan dengan sebuah kejadian. Misalnya, penelitian
tentang pola pembelian di supermarket mungkin menyatakan bahwa ketika keripik
jagung dibeli, maka 65 persen darinya disertai dengan pembelian minuman cola,
tetapi ketika ada promosi, angkanya meningkat jadi 85 persen. Informasi ini
membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik karena mereka mempelajari
manfaat melakukan promosi.
Dalam
sekuen, peristiwa yang dihubungkan
berdasarkan waktu. Kita dapat menemukan contohnya, jika membeli sebuah rumah
terdapat 65 persen kemungkinan sebuah kulkas baru akan dibeli juga dalam dua
minggu, dan 45 persen kemungkinan sebuah oven akan dibeli dalam waktu sebulan
setelah rumah itu dibeli.
Klasifikasi
mengenai pola yang menggambarkan kelompok yang beranggotakan sesuatu dengan memeriksa
anggota-anggota yang ada dalam kelompok tersebut yang telah diklasifikasikani
dan dengan menyimpulkan serangkaian aturan. Contohnya, perusahaan kartu kredit
atau perusahaan telepon tidak mau kehilangan pelanggan setianya. Klasifikasi
membantu menemukan karakteristik para pelanggan yang kemungkinan akan berhenti
dan menyediakan sebuah model untuk membantu manajer memprediksi siapa mereka sehingga
manajer dapat merencanakan kampanye khusus untuk menjaga pelanggan seperti
mereka.
Kluster
bekerja dengan cara yang sama seperti klasifikasi ketika tidak ada kelompok
yang didefinisikan. Perangkat penggalian data dapat menemukan pengelompokan
yang berbeda di antara data, seperti mencari daya tarik kelompok untuk kartu
bank atau membagi basis data ke dalam kelompok-kelompok pelanggan berdasarkan
demografi dan jenis dari investasi pribadinya.
Walaupun
semua aplikasi ini melibatkan prediksi, ramalan menggunakan prediksi dengan
cara yang berbeda. Ramalan menggunakan serangkaian nilai yang ada untuk
meramalkan nilai lainnya. Contohnya, ramalan mungkin menemukan pola dalam data
untuk membantu manajer memperkirakan nilai di masa depan dari variabel yang kontinu,
seperti angka penjualan.
Terdapat
aplikasi penggalian data untuk semua bidang fungsional bisnis, dan untuk
pemerintahan dan pekerjaan ilmiah. Satu penggunaan penggalian data yang populer
adalah menyediaka analisis terperinci tentang pola dalam data pelanggan untuk
kampanye pemasaran satu ke satu atau untuk mengidentifikasikan pelanggan.
Sebagai
contoh, Virgin Mobile Australia menggunakan gudang data dan penggalian data untuk
meningkatkan kesetiaan pelanggan dan meluncurkan beberapa layanan baru. Gudang data
dari menggabungkan data dari sistem perusahaannya, sistem manajemen hubungan
pelanggan, dan sistem penagihan pelanggan dalam sebuah basis data yang besar.
Penggalian data memudahkan manajemen menentukan profil demografis pelanggan
baru dan menghubungkannya dengan perangkat telepon yang dibeli. Penggalian data
juga mambantu manajemen mengevaluasi kinerja setiap toko dan kampanye di setiap
titik penjualan, reaksi pelanggan terhadap produk dan layanan baru, tingkat penurunan
pelanggan, dan pendapatan yang diperoleh dari setiap pelanggan.
Analisis
prediktif (predictive analysis)
menggunakan teknik penggalian data, data historis, dan asumsi tentang keadaan masa
depan untuk memprediksi hasil dari berbagai peristiwa, seperti kemungkinan
seseorang pelanggan akan merespons sebuah tawaran atau membeli produk tertentu.
Contohnya, Divisi AS dari The Body Shop International plc menggunakan analisis
prediktif dengan basis data katalog, Web, dan toko eceran pelanggan untuk
mengidentifikasikan pelanggan mana yang lebih berpeluang melakukan pembelian
dari katalog. Informasi tersebut membantu perusahaan membuat daftar alamat yang
lebih tepat dan terarah untuk pemasaran melalui katalognya, meningkatkan
tingkat respons dari penjualan melalui katalog dan pendapatannya.
Penggalian
data adalah perangkat yang ampuh dan menguntungkan, tetapi membawa tantangan
terhadap keamanan dari privasi individu. Teknologi penggalian data dapat menggabungkan
informasi dari berbagai sumber untuk membuat sebuah "citra data" yang
terperinci tentang masing-masing dari pendapatan, kebiasaan mengemudi, keluarga,
dan kecenderungan politik.
c.
Basis
Data dan Web
Apakah
Anda pernah mencoba menggunakan Web untuk memesan atau melihat katalog produk? Jika
ya, Anda mungkin sedang menggunakan situs Web yang terhubung dengan basis data
internal perusahaan. Banyak perusahaan sekarang menggunakan Web untuk membuat
beberapa informasi di dalam basis data internal yang tersedia bagi pelanggan
dan mitra bisnis. Andaikan, misalnya, seorang pelanggan dengan penjelajah Web
ingin mencari basis data toko eceran online
untuk mencari informasi harga barang.
Maka
pelanggan tersebut mengakses situs Web toko eceran melalui Internet menggunakan
peranti lunak penjelajah Web pada PC-nya. Peranti lunak penjelajah Web
milik pengguna meminta data dari basis data organisasi, menggunakan perintah
HTML untuk berkomunikasi dengan server Web.
Terdapat
sejumlah keuntungan dari penggunaan Web untuk mengakses basis data internal
organisasi. Pertama, peranti lunak penjelajah Web jauh lebih mudah digunakan
daripada perangkat query sendiri. Kedua,
tampilan Web memerlukan sedikit perubahan atau tidak sama sekali terhadap basis
data internal. Dibutuhkan biaya yang lebih sedikit untuk menambah antarmuka Web
di depan sistem warisan daripada merancang kembali sistemnya untuk meningkatkan
akses bagi pengguna.
Mengakses
basis data perusahaan dari Web menghasilkan berbagai efisiensi, peluang, dan
model bisnis yang baru. ThomasNet.com menyediakan petunjuk online terkini untuk lebih dari 650.000 pemasok produk industri,
seperti kimia, logam, plastik, karet, dan peralatan otomotif. Sebelumnya
disebut Thomas Register, perusahaan ini dulunya mengirimkan katalog dalam
jumlah besar yang memuat informasi ini. iGo.com adalah bisnis berbasis Internet
yang menjual baterai dan aksesoris telepon genggam dan perangkat komputasi. Situsnya
terhubung dengan basis data relasional raksasa dengan informasi produk tentang
baterai dan aksesoris untuk setiap merek dan model dari komputer mobile dan berbagai perangkat elektronik
portabel.
2.2 Mengelola
Sumber Data
Mempersiapkan
basis data hanyalah sebuah permulaan. Dengan tujuan memastikan bahwa data untuk
bisnis Anda tetap akurat, dapat diandalkan, dan selalu tersedia untuk mereka
membutuhkan, perusahaan Anda akan memerlukan kebijakan dan prosedur khusus
untuk manajemen datanya.
a.
Menetapkan
Kebijakan Informasi
Setiap perusahaan memerlukan kebijakan yang
mengatur informasi dan bagaimana data diorganisasikan dan dipelihara, dan siapa
yang diizinkan melihat atau mengubah data tersebut. Data perusahaan adalah
sumber daya yang penting, dan perusahaan tentunya tidak ingin orang-orang
melakukan apa yang mereka inginkan dengan data tersebut.
Kebijakan
informasi (information policy)
menentukan aturan-aturan organisasi dalam hal pembagian, distribusi, perolehan,
standardisasi, klasifikasi, dan penyimpanan dari informasi. Kebijakan informasi
menjelaskan prosedur dan akuntabilitas yang spesifik, mengidentifikasikan
informasi dapat saling dibagikan oleh pengguna dan unit organisasi, di mana
informasi dapat didistribusikan, dan siapa yang bertanggung jawab untuk memperbarui
dan memelihara informasinya. Sebagai contoh, kebijakan informasi umumnya akan
menentukan bahwa hanya anggota departemen pengupahan dan sumber daya manusia
tertentu yang memiliki hak untuk mengganti dan melihat data karyawan yang
sensitif, seperti upah karyawan atau nomor jaminan sosialnya, dan departemen-departemen
ini yang bertanggung jawab memastikan kebenaran data karyawan tersebut.
Jika
Anda berada dalam perusahaan kecil, kebijakan informasi akan dibuat dan
diterapkan oleh pemilik atau manajer perusahaan. Dalam organisasi yang besar,
pengelolaan dan perencanaan informasi sebagai sumber daya perusahaan biasanya membutuhkan
fungsi administrasi data. Administrasi data (data administration) bertanggung jawab atas kebijakan dan prosedur
yang mengatur data sebagai sumber daya organisasi.
Tanggung
jawab ini meliputi pengembangan kebijakan informasi, perencanaan data,
pengawasan rancangan basis data logis dan pengembangan kamus data, serta
pemantauan terhadap spesialis sistem informasi dan kelompok pengguna yang
menggunakan data.
Mungkin
kita pernah mendengar penggunaan tata kelola data (good governance) yang dipakai untuk menjelaskan sebagian besar aktivitas
ini. Didukung oleh IBM, tata kelola data berurusan dengan kebijakan dan proses mengelola
ketersediaan, daya guna, integritas, dan keamanan data yang dipakai dalam
perusahaan, dengan penekanan khusus pada dukungan untuk privasi, keamanan,
kualitas data, dan ketaatan terhadap berbagai aturan pemerintah.
Organisasi
yang besar juga memiliki rancangan basis data dan kelompok manajemen di dalam
divisi sistem informasi perusahaan yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan
dan mengorganisasikan struktur dan isi basis data, dan memelihara basis data
tersebut. Dengan bekerja sama secara erat dengan para pengguna, kelompok perancangan
menciptakan basis data fisik, relasi logis antarelemennya, dan aturan akses
serta prosedur keamanan. Fungsi-fungsi yang dilakukannya disebut administrasi
basis data (database administration).
b.
Memastikan
Kualitas Data
Basis
data dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan dirancang dengan
baik akan berlanjut pada jaminan bahwa perusahaan akan memiliki informasi yang
dibutuhkannya. Namun, masih ada langkah-langkah tambahan untuk memastikan bahwa
data di dalam basis data perusahaan akurat dan tetap dapat diandalkan.
Menurut
Forrester Research, 20 persen dari pengantaran melalui pos dan paket komersial
di AS dikembalikan karena nama dan alamat tujuannya salah.
Konsultan
The Gartner Grup melaporkan lebih dari 25 persen data penting dalam perusahaan
yang termausk Fortune 1000 tidak akurat atau tidak lengkap, termasuk kode
produk dan deskripsi produk yang buruk, kesalahan deskripsi persediaan,
kesalahan dalam data keuangan, tidak akuratnya informasi pemasok atau data karyawan.
Jika
basis data dirancang dengan baik dan standar data keseluruhan perusahaan
ditentukan dengan baik, elemen data yang mengalami duplikasi seharusnya menjadi
minimal. Tetapi sebagian besar masalah kualitas data, seperti salah eja nama,
nomor terbalik, atau kode tidak benar atau hilang, muncul dari kesalahan ketika
memasukkan data. Kejadian seperti kesalahan-kesalahan ini meningkat ketika
perusahaan memindahkan kegiatan bisnisnya ke Web dan memungkinkan pelanggan dan
pemasok memasukkan data ke dalam situs yang secara langsung memperbarui data di
sistem internal.
Sebelum
basis data baru diciptakan, organisasi perlu mengidentifikasikan dan
memperbaiki data yang salah dan menciptakan program-program yang lebih baik
untuk mengedit data setelah basis data tersebut mulai beroperasi. Analisis kualitas
data sering dimulai dengan audit kualitas data (data quality audit), yang merupakan survei terstruktur atas akurasi
dan tingkat kelengkapan dari data dalam suatu sistem informasi. Audit kualitas data
dapat ditampilkan dengan cara menyurvei keseluruhan file data, menyurvei sampel file
data, atau menyurvei para pengguna akhir mengenai persepsi mereka tentang
kualitas data.
Pembersihan
data (data cleansing atau data scrubbing), adalah kegiatan mendeteksi
dan mengoreksi data dalam basis data yang tidak benar, tidak lengkap, formatnya
tidak tepat, atau berlebihan. Pembersihan data menekankan konsistensi antara
sekumpulan data yang berbeda yang berasal dari sistem informasi yang terpisah.
2.3 Studi
Kasus : Manajemen
Apa yang
Dapat Kita Lakukan Untuk Meningkatkan Kualitas Data?
BT
Group, sebelumnya dikenal sebagai British Telecom bergerak di bidang jasa
telekomunikasi, berupaya mengatasi masalah kualitas datanya selama
betahun-tahun. Data persediaan yang buruk dan kesalahan penagihan pelanggan
menghalangi interaksi perusahaan dengan pemasok dan pelanggan. BT Group
menghabiskan terlalu banyak waktu dan upaya untuk mengoreksi data.
BT
Group mulai memikirkan tentang kualitas data secara serius pada tahun 1997. Nigel
Turner, adalah manajer pemimpin proyek untuk program kualitas data dari BT
memilih seorang "jagoan" kualitas data dari setiap lini bisnis utama
BT untuk memimpin sebuah forum manajemen informasi. Setiap kelompok manajemen
informasi membidik proyek-proyek tertentu dengan hasil yang dapat ditunjukkan,
misalnya dalam hal imbal hasil atas investasi, seperti meningkatkan pencatatan persediaan
pribadi untuk meningkatkan jumlah dari sirkuit yang terputus yang dikembalikan
untuk digunakan ulang, atau memperbaiki nama dan alanmat dalam data
pemasaran untuk mengurangi jumlah pengiriman surat kepada orang yang
salah. Seiring meluasnya proyek ini, kelompok Turner berhasil memusatkan
manajemen data dan mengembangkan sebuah metodologi kualitas data yang menggabungkan
praktik-praktik terbaik dari dalam dan luar perusahaan.
Dengan
meningkatkan kualitas datanya, BT Group menghemat $800 juta dari data persediaan
yang lebih baik dan interaksi dengan pelanggan serta pemasok yang lebih meningkat,
sekaligus meningkatkan pendapatannya melalui sistem penagihan yang lebih
akurat. Untuk menjaga tingginya kualitas data pada basis datanya, BT
menggunakan perangkat pembuatan profil dan permbersihan data dari Trillium
Software untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan data yang salah secara
kontinu.
Manajemen
proses Emerson, pemasok global berbagai alat pengukuran, analisis, dan
pemantauan beserta layanannya yang berbasis di Austin, Texas, harus
memensiunkan gudang data barunya yang dirancang untuk menganalisis aktivitas
pelanggan untuk meningkatkan pelayanan dan pemasaran, karena gudang tersebut penuh
dengan data yang tidak akurat dan berlebihan. Data dalam gudang data tersebut
berasal dari berbagai sistem pemrosesan transaksi di Eropa, Asia, dan lokasi
lainnya di seluruh dunia. Kelompok yang telah merancang gudang data ini telah berasumsi
bahwa kelompok penjualan dalam semua bidang ini akan memasukkan nama dan alamat
pelanggan, termasuk lokasinya. Faktanya, perbedaan budaya yang semakin
dipersulit oleh perusahaan-perusahaan yang telah diakuisisi oleh Emerson
menghasilkan banyak cara untuk memasukkan data penawaran, pembayaran,
pengiriman, dan lainnya.
Emerson
mengimplementasikan peranti lunak kualitas data dari Group 1 Software Inc. di
Lanham, Maryland, untuk membantu pembuatan profil, pembersihan, dan penggabungan
berbagai record dari gudang data.
Informasi pelanggan untuk data penawaran, pembayaran, dan pengiriman dihubungkan
dengan catatan transaksional yang terkait, record
yang ada duplikasinya dihilangkan, dan data tersebut digabungkan menggunakan
perangkat dari Group 1, peranti lunak khusus, juga secara manual.
Bank
of America telah menggunakan suatu sistem gudang data terpusat untuk data rekening
nasabahnya dari berbagai sumber yang digunakan untuk pemasaran dan penjualan
silang selama beberapa tahun. Pada tahun 2002, Bank of America harus memeriksa
kembali prosedur kualitas datanya untuk memastikan prosedurnya mematuhi aturan
antipencucian uang yang dinyatakan dalam Patriot
Act. Bank tersebut membangun seperangkat praktik umum untuk mengambil, mengintegrasikan,
dan mengelola data.
Manajemennya
menunjuk para penjaga data di setiap unit bisnis dan departemen sistem
informasi bank tersebut, memerintahkan mereka untuk bertemu setiap bulannya dan
memecahkan berbagai masalah kualitas data. Bank tersebut menggunakan perangkat
pembuatan profil data dan pencocokan data yang tersedia di pasaran dan juga
buatan sendiri untuk memeriksa dan mengoreksi data yang dikirim ke gudang data.
Pertanyaan
Studi Kasus:
1.
Apakah
akibat dari masalah kualitas data perusahaan yang dijelaskan pada studi kasus
ini? Faktor manajemen, organisasi, dan teknologi apa yang menyebabkan masalah
ini?
Jawaban:
Masalah kualitas data perusahaan mengakibatkan
kesalahan penagihan pelanggan yang akan menghalangi interaksi perusahaan dengan
pemasok dan pelanggan. Faktor yang menyebabkan masalah dalam kasus ini:
§ Jika dilihat dari faktor manajemennya dalam
kasus ini personil manajemen data tidak dapat membuktikan bahwa mereka dapat
mengurus data yang telah dipercayakan kepada mereka. Sedangkan kualitas data
adalah prioritas utama sistem informasi.
§ Faktor organisasi suatu sistem informasi
dibangun untuk meningkatkan kualitas data. Namun, dalam kasus ini BT Group
tidak memiliki komunikasi dan hubungan kerjasama yang baik antar personil
manajemen dengan yang lainnya sehingga kualitas data BT Group tidak berjalan
dengan sistematis dan benar.
§ Faktor teknologi yaitu saat BT Group mengalami
masalah pada kualitas datanya disebabkan karena belum adanya suatu perangkat
dan software atau sistem yang baik untuk menangani masalah tersebut.
2.
Bagaimana
perusahaan yang dijelaskan pada kasus ini memecahkan masalah kualitas datanya?
Jawaban:
Pemecahan masalah kualitas data dalam perusahaan ini, BT Group
menghemat $800 juta dari data persediaan yang lebih baik dan interaksi dengan
pelanggan serta pemasok yang lebih meningkat sekaligus meningkatkan
pendapatannya melalui sistem penagihan yang lebih akurat.
3.
Telah
dikatakan bahwa tantangan terbesar dalam meningkatkan kualitas data adalah manajer
bisnis melihat kualitas data sebagai masalah teknis. Bahas bagaimana pernyataan
ini berlaku pada perusahaan-perusahaan yang dijelaskan pada studi kasus ini.
Jawaban:
Untuk meningkatkan data harus adanya suatu
organisasi yang baik antara satu dengan yang lainnya maka dari itu harus
dimulai dengan cara manajemen menunjuk para penjaga data di setiap unit bisnis
dan departemen sistem informasi tersebut untuk bertemu setiap bulannya dan
memecahkan berbagai masalah kualitas data yang sedang terjadi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem informasi yang efektif
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Informasi yang
akurat, berarti bebas dari kesalahan. Informasi yang tepat waktu
berarti informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh pengambil keputusan.
Definisi yang lebih jelas mengenai database
adalah sekumpulan data yang di organisasikan untuk melayani berbagai aplikasi
secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data. Organisasi
bisnis tertarik dengan data besar karena mereka dapat melihat pola yang lebih
berbentuk ketimbang data kecil yang berpontensi memberikan wawasan baru tentang
perilaku pelanggan, pada cuaca, aktivitas, pasar saham, dan fenomena lainya.
3.2 Saran
Penulis menyadari akan kekurangan pada makalah ini,
oleh karena itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar
kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Diharapkan bagi mahasiswa agar
menambah referensi mengenai pembahasan pada makalah ini agar menambah wawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
Laudon Kenneth C., 2011, Sistem Informasi Manajemen, Salemba Empat :
Jakarta.
http://simrafizaputri.blogspot.com/2018/04/dasar-dasar-intelejen-bisnis-database.html.
Diunduh 11 Desember 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar